22/11/2013

Pengertian Jaringan atau Sinyal GPRS,EDGE, 3G, HSDPA

Share it Please
Pengertian Jaringan atau Sinyal GPRS,
EDGE, 3G, HSDPA
Masih ada yang bingung apa itu GPRS,
EDGE, 3G, HSDPA dan yang lainnya?
Ini merupakan suatu jaringan yang
digunakan menggunakan sinyal seperti
koneksi pada handphone atau modem
untuk mengakses atau menghubungkan
perangkat anda ke internet. Untuk
lebih jelasnya langsung saja kita bahas
pengertian jaringan sinyal GPRS, EDGE,
3G, HSDPA
1. GPRS (Global Package Radio
Service)
adalah suatu teknologi yang
memungkinkan pengiriman dan
penerimaan data dalam bentuk paket
data yang berkaitan dengan e-mail,
data gambar, dan penelusuran
internet. GPRS yang juga disebut
teknologi 2.5G merupakan evolusi dari
teknologi 1G dan 2G sebelumnya.
Layanan GPRS tersebut dapat dipasang
pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136.
Di Indonesia, GPRS diperkenalkan pada
tahun 2001 saat penyedia jaringan
seperti IM3 mempromosikannya.
Idealnya jaringan GPRS memiliki
kecepatan mulai dari 56 kbps sampai
115 kbps, namun kenyataannya, hal
tersebut tergantung dari faktor-
faktor seperti konfigurasi dan alokasi
time slot pada level BTS, software
yang digunakan, dan dukungan fitur
dan aplikasi ponsel yang digunakan.
2. EDGE (Enhance Data rates for
Global Evolution)
merupakan kelalnjutan evolusi dari
GSM dan IS-136 dengan tujuan
pengembangan teknologi untuk
meningkatkan kecepatan transmisi
data, efisiensi spektrum, dan
memungkinkannya penggunaan aplikasi-
aplikasi baru serta meningkatkan
kapasitas. Jaringan EDGE juga disebut
sebagai teknologi 2.75G diperkenalkan
pertama kali oleh Cingular (sekarang
AT&T) di Amerika Serikat pada tahun
2003. Jaringan EDGE pada idealnya
memiliki kecepatan mencapai 236 kbps.
3. Teknologi 3G (Third-Generation
Technology)
merupakan teknologi evolusi dari
generasi sebelumnya yang memiliki
kapasitas pengiriman dan penerimaan
dari lebih besar dan lebih cepat. Oleh
karena itulah, teknologi ini dapat
digunakan untuk melakukan video call.
Teknologi 3G sering juga disebut
dengan mobile broadband karena
keunggulannya sebagai modem untuk
internet yang bersifat portable.
Perkembangan 3G secara komersial
dimulai pada tahun 2001 di Jepang oleh
NTTDoCoMo yang kemudian disusul oleh
Korea Selatan pada tahun 2002.
Idealnya teknologi ini memiliki
kecepatan transfer data pada level
minimum 2Mbps pada pengguna yang
berada pada posisi diam ataupun
berjalan kaki, dan 384 kbps pada
pengguna yang berada di dalam
kendaraan yang sedang berjalan.
4. HSDPA (High-Speed Downlink Packet
Access)
merupakan teknologi yang
disempurnakan dari teknologi
sebelumnya yang juga dapat disebut
3.5G, 3G+ atau Turbo 3G yang
memungkinkan jaringan berbasis
Universal Mobile Telecommunication
System (UMTS) memiliki kecepatan dan
kapasitas transfer data yang lebih
tinggi. Penggunaan HSDPA saat ini
menyokong kecepatan penelusuran dari
1.8, 3.6, 7.2 hingga 14 Mpbs. Oleh
karena itulah jaringan HSDPA ini
sangat memungkinkan untuk digunakan
sebagai modem internet pada computer
ataupun notebook. Pemasaran HSDPA
dalam bentuk modem yang digunakan
sebagai koneksi mobile broadband baru
diperkenalkan pada tahun 2007. Pada
Agustus tahun 2009, 250 jaringan
HSDPA secara komersial telah
meluncurkan layanan mobile broadband
di 109 negara.
5. High-Speed Uplink Packet Access
(HSUPA)
HSUPA merupakan salah satu protokol
ponsel yang memperbaiki proses uplink
atau penaikkan data dari perangkat ke
server (unggah) yang mencapai 5,76
Mbit/s. Dengan kecepatan ini,
pengguna dapat lebih mudah
mengunggah tulisan, gambar, maupun
video ke blog pribadi ataupun situs
seperti YouTube hanya dalam waktu
beberapa detik saja. HSUPA juga dapat
mempermudah melakukan video
streaming dengan kualitas DVD,
konferensi video, game real-time, e-
mail, dan MMS.
Saat terjadi kegagalan dalam
pengiriman data, HSUPA dapat
melakukan pengiriman ulang. Tingkat
kecepatan pengiriman juga dapat
disesuaikan dengan keadaan ketika
terjadi gangguan jaringan
transmisi.HSUPA diluncurkan secara
komersial pertama kali pada awal
tahun 2007.
6. High-Speed Packet Access (HSPA)
adalah koleksi protokol telepon
genggam dalam ranah 3,5G yang
memperluas dan memperbaiki kinerja
protokol Universal Mobile
Telecommunications System (UMTS).
High-Speed Downlink Packet Access
(HSDPA), High-Speed Uplink Packet
Access (HSUPA), dan High Speed Packet
Access+ (HSPA+) adalah bagian dari
keluarga High-Speed Packet Access
(HSPA).
HSPA merupakan hasil pengembangan
teknologi 3G gelombang pertama,
Release 99 (R99). Sehingga HSPA
mampu bekerja jauh lebih cepat bila
dibandingkan dengan koneksi R99.
Terkait jaringan CDMA, HSPA dapat
disejajarkan dengan Evolution Data
Optimized (EV-DO) yang merupakan
perkembangan dari CDMA2000.
Jaringan HSPA sebagian besar tersebar
pada spektrum 1900 MHz dan 2100 MHz
namun beberapa berjalan pada 850
MHz. Spektrum yang lebih besar
digunakan karena operator dapat
menjangkau area yang lebih luas serta
kemampuannya untuk refarming dan
realokasi spektrum UHF.
HSPA menyediakan kecepatan transmisi
data yang berbeda dalam arus data
turun (downlink) dan dalam arus naik
(uplink), terkait standar
pengembangan yang dilakukan Third
Generation Partnership Project
(3GPP). Perkembangan lanjutan HSPA
dapat semakin memudahkan akses ke
dunia maya karena sarat fitur rapi dan
canggih sehingga dapat mengurangi
biaya transfer data per megabit.
Pada tahun 2008 terdapat lebih dari 32
juta koneksi HSPA di dunia. Hal ini
bertolak belakang dengan akhir kuartal
pertama 2007 yang hanya berjumlah 3
juta. Pada tahun yang sama, sekitar
80 negara telah memiliki layanan HSPA
dengan lebih dari 467.000 jenis
perangkat HSPA yang tersedia di
seluruh dunia, seperti perangkat
bergerak, notebook, data card,
wireless router, USB Modem.
7. High Speed Packet Access+ (HSPA+)
HSPA+ atau disebut juga Evolusi HSPA
adalah teknologi standar pita lebar
nirkabel yang akan hadir dengan
kemampuan pengiriman data mencapai
42 Mbit/s untuk downlink dengan
menggunakan modulasi 64QAM dan 11
Mbit/s untuk uplink dengan modulasi
16QAM.
Pengembangan lainnya pada HSPA+
adalah tambahan penggunaan antena
Multiple Input Multiple Output (MIMO)
untuk membantu peningkatan
kecepatan data. HSPA+ memberikan
pilihan berupa arsitektur all-IP
(Internet Protocol) yang dapat
mempercepat jaringan serta lebih
murah dalam penyebaran dan
pengendaliannya. Sampai Agustus 2009,
terdapat 12 jaringan HSPA+ di dunia
dengan kecepatan downlink mencapai
21 Mbit/s. Pelopornya adalah Telstra
di Australia pada akhir 2008.
Sedangkan jaringan untuk kecepatan
28Mbit/s telah hadir untuk pertama
kalinya di dunia dengan Italia sebagai
negara perintisnya.
8. Evolution Data Optimized (EV-DO)
EVDO, juga dikenal dengan EV-DO,
1xEvDO dan 1xEV-DO merupakan sebuah
standart pada wireless broadband
berkecepatan tinggi. EVDO adalah
singkatan dari “Evolution, Data Only”
atau “Evolution, Data
optimized”. Istilah resminya
dikeluarkan oleh Assosiasi Industri
Telekomunikasi yaitu CDMA2000,
merupakan interface data
berkecepatan tinggi pada media udara.
EVDO satu dari dua macam standar
utama wireless Generasi ke-3 atau 3G.
adapun standart yang lainnya adalah
W-CDMA.
Kelebihan EVDO dibandingkan CDMA
biasa, tentu lebih mengirit spektrum
frekuensi dari regulator dan amat
mahal pastinya, menurunkan biaya
pengembangan dan memanfaatkan
jaringan baru. di amerika EVDO dipakai
oleh Verizon dan Sprint,di Korea Juga
digunakan. Saat artikel ini dibuat EVDO
tidak terlalu berpengaruh di pasar
Eropa dan Sebagian besar Asia karena
di Wilayah tersebut telah memilih 3G
sebagai pilihan mereka. Namun
Demikian di Indonesia telah ada
beberapa operator yang memakai
teknologi EVDO.
jadi itung sendiri koneksi dial-up mana
yang anda pakai tinggal di bagi 8 = dan
itulah speed download anda.
Sekarang sudah tau kan pengertian
jaringan atau sinyal GPRS, EDGE, 3G,
HSDPA . Mudah-mudahan ini dapat
membantu anda untuk lebih bijak dalam
memilih koneksi jaringan anda.
Cr: http://chrezsoft.blogspot.com/2012/01/pengertian-jaringan-atau-sinyal-gprs.html?m=1
Terima kasih telah mengunjungi blog saya^^.

No comments:

Post a Comment

Blogroll

Welcome Here